QS Higher ED Summit Asia Pacific 2025: Gambaran Pendidikan Tinggi di Era AI

Direktorat Transformasi Pendidikan dan Teknologi Pembelajaran bersama Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan Prof. drh. Deni Noviana, PhD, DAiCVIM berkesempatan menghadiri acara QS HIGHER ED SUMMIT: ASIA PASIFIC 2025 (Advancing Generation Potential: Skills and Partnership in the Asia Pasific) di Korea University, Seoul, Korea pada 4-6 November 2025. Higher Ed Summit ini menghadirkan pemimpin berpengaruh bidang pendidikan, pengambil kebijakan, dan inovator dari berbagai negara untuk membahas masa depan pendidikan tinggi di kawasan Asia Pasifik. Selama tiga hari, peserta mengikuti plenary, beragam sesi breakout, dan workshop. Pada kesempatan ini Direktorat Konektivitas Global IPB University juga hadir untuk memperkenalkan program-program studi dan menjajaki peluang kolaborasi.

Berbagai sesi konferensi menekankan pentingnya kolaborasi regional dan penguatan kompetensi lintas negara. Program seperti ADAPT – APEC Next Generation Skills serta inisiatif AUN dalam kolaborasi pengajaran, pengembangan VR/AR, dan Edu Canal Space menjadi sorotan sebagai model pengembangan talenta masa depan. Beberapa universitas juga memaparkan konsep student future readiness, termasuk kehadiran laboratorium industri di dalam kampus dan program pertukaran global.

Isu kecerdasan buatan (AI) menjadi pusat diskusi. HolonIQ memaparkan bagaimana AI mendorong personalisasi pembelajaran dan pengembangan kampus hiper-terhubung. Sementara itu, konsep co-intelligence yang disampaikan oleh Taylor’s University menekankan AI sebagai mitra kecerdasan yang penggunaannya harus transparan, etis, dan tetap mengedepankan tanggung jawab manusia.

Perubahan ekosistem pembelajaran mendorong perlunya desain ulang kurikulum dan penilaian. AI diposisikan sebagai alat kolaborasi untuk memperkuat rasa ingin tahu, kemampuan bertanya, dan pemikiran kritis mahasiswa. Pembicaraan mengenai Next Generation Skills juga menyoroti pentingnya keseimbangan antara literasi digital, komunikasi, adaptabilitas, serta ketangguhan mental.

QS Higher Ed Summit Asia Pacific 2025 menegaskan bahwa AI bukan tujuan akhir, melainkan pintu masuk bagi pendidikan yang lebih humanis, adaptif, dan relevan dengan tantangan masa depan